PENGANTAR
ANDROLOGI DASAR
POLTEKKES KEMENKES MALANG KAMPUS 2
Dr Gunawan
Andrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
kesehatan (reproduksi) pada laki laki.
Pada topic pengantar andrologi dasar ini akan
dipaparkan beberapa hal yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi laki laki,
yaitu :
1.
Anatomi organ reproduksi laki laki
2.
Fisiologi organ reproduksi laki laki
3.
Fungsi reproduksi laki laki
4.
Seksualitas normal laki laki
5.
Disfungsi seksual pada laki laki.
Semoga apa yang terpaparkan bisa memberi gambaran dan
pengetahuan sebagai bagian dari bekal keilmuan di bidang keperawatan.
1. ANATOMI ORGAN REPRODUKSI LAKI LAKI
Dalam perkembangan embriologi organ reproduksi laki
laki dan wanita berasal dari jaringan yang sama, sampai minggu ke 5 – 6
perkembangan fetus, belum ada perbedaan antara laki laki dan wanita. Menginjak
minggu ke 7 – 8 baru terdapat perbedaan, dan pada minggu ke 12 organ seksual
luar sudah tumbuh secara lengkap dan selanjutnya mengalami penyempurnaan sampai
janin dilahirkan.
Organ reproduksi laki laki terdiri dari :
1.
Organ reproduksi primer, terdiri dari :
Ø
Testis beserta salurannya, yaitu :
epydidimis, vas deferen dan ampulanya serta ductus ejakulatorius.
Ø
Penis, merupakan organ yang berbentuk
silindris, tersusun atas corpus cavernosum, corpus spongiosum dan glan penis,
yang didalamnya terdapat stuktur saluran yang disebut uretra.
2.
Organ reproduksi sekunder, terdiri dari :
Ø
Glandula prostatica
Ø
Vesika seminalis
Ø
Kelenjar litter dan bulbo uretral
2. FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI LAKI LAKI
TESTIS, terdiri dari 2 buah yang terletak dalam suatu
kantong yang disebut skrotum. Fungsi utama testis adalah sebagai tempat
pembentukan sperma dan produksi hormone testoteron. Aktivitas ini terutama
dipengaruhi oleh aktivitas hipotalamus dan kelenjar hipofise yang mensekresikan
hormone Releasing Factor dan FSH serta LH.
PENIS, dalam system reproduksi laki laki berfungsi
sebagai alat penetrasi saat aktivitas seksual terjadi melalui kegiatan yang
disebut Coitus. Fungsi ini dapat terjadi karena kemampuan penis untuk mengalami
Ereksi.
GLANDULA PROSTATICA, berfungsi mensekresikan cairan
yang bersifat alkali, encer dan mengandung asam sitrat, kalsium dan zat2 lain
yang berguna mempertahankan fertilitas dan motilitas sperma. Dan pada saat
sperma diejakulasikan, cairan ini juga berperan untuk mengurangi/menetralkan pH
vagina yang cenderung bersifat asam. Cairan ini juga memberikan warna pada
semen seperti susu.
VESICA SEMINALIS, mensekresikan cairan yang memberikan
konsistensi mukoid pada semen, karena mengandung fibrinogen yang menyebabkan
koagulasi pada cairan semen.
KELENJAR LITTRE DAN BULBO URETRAL, menghasilkan cairan
yang penting untuk menambah keenceran semen serta penting untuk pelumasan pada
aktivitas seksual laki laki.
3. FUNGSI REPRODUKSI LAKI LAKI
Fungsi reproduksi laki laki terdiri dari 3 bagian,
yaitu :
a.
Spermatogenesis
b.
Aktivitas seksual
c.
Pengaturan fungsi seksual oleh hormone.
3.a. Spermatogenesis.
Adalah proses bertumbuhan
spermatogonium menjadi spermatosit, yang selanjutnya akan membelah secara
miosis menjadi spermatid yang akan mengalami pematangan menjadi spermatozoa.
Aktivitas ini terjadi di testis oleh pengaruh hormone FSH yang disekresi saat
memasuki usia pubertas.
Kualitas sperma yang
dikeluarkan saat ejakulasi tergantung pada beberapa hal, yaitu :
n Proses
spermatogenesis
n Jumlah
sperma
n Morfologi
sperma
n Pergerakan
sperma
n Fungsi
hialonidase dan protease sperma.
3.b. Aktivitas Seksual laki laki
Aktivitas seksual diawali dengan adanya rangsangan.
Rangsangan seksual dapat berasal dari :
Ø
Tubuh, missal manipulasi pada glan penis,
sekitar dubur, paha,dll
Ø
Emosi, missal rasa cinta, percaya,dll
Ø
Otak, missal fantasi, pikiran.
Impuls rangsangan tersebut akan dibawa oleh syaraf
sensoris melalui nervus pudendus menuju plexus sakralis menuju medulla spinalis
dan akhirnya menuju serebrum yang akhirnya akan mencetuskan impuls untuk
memberikan reaksi atas rangsangan tersebut.
3.c. pengaturan fungsi seksual pria oleh hormone.
Fungsi seksual pria terutama dipengaruhi oleh hormone
androgen. Terdapat 5 jenis androgen dalam tubuh, tetapi yang terbesar adalah
testoteron. Testoteron dihasilkan oleh sel Intertitial Leydig yang terdapat di
testis dibawah pengaruh hormone LH yang disekresikan oleh hipofise anterior.
Testoteron menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan
ciri seksual primer dan sekunder yang menjadi cirikhas pada laki laki.
4. SEKSUALITAS NORMAL PADA LAKI LAKI.
Seksualitas terutama dipengaruhi oleh factor biologis,
tetapi ekspresinya dipengaruhi oleh banyak factor, diantaranya : psikologis,
social, lingkungan, agama dan pendidikan.
Disamping itu ada beberapa factor lain yang
mempengaruhi seksualitas, yaitu :
-
Genetika dan hormonal
-
Pelajaran awal di keluarga
-
Keluarga dan teman
-
Media massa
-
Agama dan budaya
-
Pengalaman pribadi baik positif maupun
negative
-
Kekerasan seksual baik fisik maupun mental
-
Psikologis, meliputi depresi, anxietas,
agoraphobia
-
Penyakit fisik
-
Citra tubuh
-
Penuaan.
Ada 2 komponen yang terdapat pada seksualitas normal
laki laki, yaitu :
1.
Mutu sperma yang diejakulasikan
2.
Kemampuan aktivitas seksual.
Terdapat 4 stadium pada aktivitas seksual laki laki,
yaitu :
1.
Ereksi, impuls yang berasal dari secebrum
sebagai jawaban dari impuls rangsangan akan mempengaruhi syaraf parasimpatis,
yang berakibat terjadi pelebaran arteri yang terdapat pada bulbus cavernosus,
yang secara bersamaan juga terjadi kontriksi pada vena2. Hal ini menyebabkan
penis menjadi besar, keras dan memanjang. Hal ini penting untuk terjadinya
penetrasi pada vagina saat koitus.
2.
Pelumasan, jawaban atas perangsangan
seksual juga akan menyebakan adanya sekresi mucus oleh kelenjar littre dan
bulbouretral, yang akan mengalir melalui uretra yang penting untuk pelumasan
pada proses koitus.
3.
Emisi dan ejakulasi. Emisi adalah proses
tercampunya sperma dan cairan semen yang akan terakumulasi untuk siap
diejakulasikan. Ejakulasi adalah peristiwa pengeluaran sperma bersama cairan
semen oleh pengaruh syaraf simpatis pada saat laki laki mencapai orgasme.
4.
Resolusi, oleh pengaruh syaraf simpatis
akan terjadi vasokontriksi anteri dan vasodilatasi vena, sehingga darah akan
meninggalkan ruang kavernosus yang mengakibatkan hilangnya ereksi.
5. DISFUNGSI SEKSUAL PADA LAKI LAKI.
Kebutuhan seksual merupakan salah satu dari kebutuhan
dasar manusia. Gangguan dari fungsi ini akan berdampak pada ketidaknyamanan
seseorang dalam menjalani kehidupannya. Ada beberapa penyebab yang bisa mendasari
terjadinya keadaan ini, diantaranya dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Ø
Kelainan biologis, missal penyakit fisik
baik akut/kronis, gangguan anatomi organ seks, obat2an, dll.
Ø
Psikologis, missal depresi, sejarah
pelecehan seksual, masalah konsep pribadi, dll
Ø
Hubungan antarpersonal, missal konflik
perkawinan, konflik homoseksual, perbedaan keyakinan, dll.
Sangat penting untuk mencari dan menentukan penyebab
dari disfungsi seksual dari menemukan manifestasi disfungsi seksual itu
sendiri.
Disfungsi seksual pada laki laki terdiri dari keadaan
sebagai berikut :
1.
Disfungsi ereksi
2.
Impotensi
3.
Hubungan seksual yang tidak sempurna
4.
Ejakulasi dini
5.
Gangguan hasrat/ keinginan seksual.
i. Disfungsi ereksi.
Adalah suatu keadaan pada pria yang sering atau selalu
tidak dapat mempertahankan ereksi untuk melakukan hubungan seksual yang
memuaskan. Disini termasuk juga ketidakmampuam mencapai ereksi yang cukup untuk
melakukan hubungan seksual.
ii. Impotensi.
Adalah keadaan dimana seorang laki laki tidak mampu
ereksi.
iii. Hubungan seksual yang tidak sempurna.
Adalah suatu
keadaan dimana penis gagal melakukan penetrasi pada vagina saat koitus. Tidak
jarang keadaan ini disebabkan oleh ketidaktahuan keduabelah pihak. Keadaan ini
dapat terjadi pada 1 dari 100 perkawinan dan sering dianggap sebagai nasib
buruk.
iv. Ejakulasi dini.
Adalah ketidakmampuan mengontrol ejakulasi yang cukup
untuk menikmati interaksi seksual dan ketidakmampuan memperlambat ejakulasi
untuk menikmati persetubuhan.
Keadaan ini dapat bermanifestasi sbb :
-
Terjadi ejakulasi sebelum atau sangat cepat
setelah awal persetubuhan (kurang dari 15 detik).
-
Ejakulasi terjadi akibat ketiadaan ereksi
yang cukup untuk terjadinya koitus yang normal.
v. Gangguan hasrat/keinginan seksual
adalah keadaan tidak adanya atau berkurangnya rasa
ketertarikan atau hasrat seksual. Hal ini mencakup tidak adanya fikiran atau
fantasi seksual dan respon terhadap hasrat seksual. Motivasi sebagai pendorong
untuk bangkitnya hasrat seksual bisa kurang bahkan tidak ada.
Semoga bisa memberikan gambaran dan pengetahuan
singkat tentang andrologi, bermanfaat untuk kebaikan dan selalu berusaha untuk
menambah dan mengembangkan pengetahuan yang telah didapat………………….thanks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar